Beranda

HUBUNGAN ATRAUMATIC CARE DENGAN RESPON HOSPITALISASI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH TAHUN 2018


Menurut undang-undang perlindungan anak Republik Indonesia nomor 23 tahun 2002 menjelaskan bahwa anak adalah tunas bangsa, potensi, dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa. Anak juga memiliki peran strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara masa akan datang. Oleh karena itu anak perlu mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental maupun sosial, yang berakhlak mulia, serta perlindungan untuk mewujudkan kesejahteraan anak. Sedangkan menurut Supartini (2004, p.5)  anak adalah individu yang unik dan bukan orang dewasa mini. Anak juga bukan merupakan harta atau kekayaan orang tua yang dapat dinilai secara sosial ekonomi, melainkan masa depan bangsa yang berhak atas pelayanan kesehatan secara individual.

Periode pra sekolah mendekati tahun antara 3 sampai 6 tahun. Pada tahap ini anak-anak menyempurnakan penguasaan terhadap tubuh mereka dan merasa cemas terhadap pendidikan formal. Banyak orang menyadari keadaan ini merupakan masa yang paling menarik untuk orang tua karena anak-anak menjadi kurang negatif dan dapat lebih secara akurat membagi pemikiran mereka, serta dapat lebih efektif dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Pada periode pra sekolah perkembangan fisik anak terus berlangsung menjadi lambat, di mana perkembangan kognitif dan psikososial terjadi cepat (Potter & Perry, 2005, p.663).

Penyakit dan perawatan di rumah sakit sering kali menjadi krisis pertama yang harus dihadapi anak. Anak-anak terutama selama tahun awal, sangat rentan terhadap krisis penyakit dan mengalami perawatan di rumah sakit karena stress akibat perubahan dari keadaan sehat dari biasa  dan rutinitas lingkungan, serta anak memiliki jumlah mekanisme koping yang terbatas untuk menyelesaikan stressor (Wong, Hockenberry, Wilson et al, 2008, p.754).

Berdasarkan survey dari World Health Organization (WHO) (2008) menyatakan bahwa hampir 80% anak mengalami perawatan di rumah sakit. Sedangkan di Indonesia sendiri berdasarkan survey kesehatan ibu dan anak (2010) di dapatkan hasil bahwa dari 1.425 anakmengalami dampak hospitalisasi, dan 33,2% diantaranya mengalami dampak hospitalisasi berat, 41,6% mengalami dampak hospitalisasi sedang, dan 25,5% mengalami dampak hospitalisasi ringan (Rahma & Puspasari, 2010).

Anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangan mudah sekali terkena penyakit dan terkadang harus di rawat di rumah sakit (Wong, Hockenberry, Wilson et al, 2008, p.754). anak usia di bawah enam tahun atau usia pra sekolah sering mengalami sakit, ini dikarenakan sistem imun atau kekebalan tubuh pada anak belum terbentuk dengan sempurna selain sistem imun atau kekebalan tubuh yang belum sempurna, faktor yang juga bisa menyebabkan anak usia pra sekolah sangat rentan terhadap sakit adalah faktor lingkungan, di mana anak pada masa ini sudah mulai melakukan kontak dengan dunia luar yaitu sekolah dan bergaul dengan orang di sekitarnya, sehingga anak akan mudah kontak dengan berbagai sumber infeksi (Soetjipto dalam Radar Surabaya, 2015 Februari 22).

Di Indonesia jumlah anak usia pra sekolah  (3-5 tahun) berdasarkan survey sosial ekonomi Nasional (SUSENAS) (2007) menyatakan bahwa sebesar 20,72% dari jumlah total penduduk Indonesia (Badan Perencanaan Nasional, 2004) diperkirakan dari data tersebut 35 per 100 anak menjalani hospitalisasi (Purwandari, 2009).

Hospitalisasi adalah suatu proses karena suatu alasan yang berencana atau darurat mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangan kembali ke rumah (Supartini, 2004, p.188). Ketika perawatan anak di rumah sakit memaksa anak untuk berpisah dari lingkungan yang dirasakannya aman, yang penuh kasih sayang, dan menyenangkan, yaitu lingkungan rumah, permainan, dan teman sepermainannya.

Reaksi dari hospitalisasi yang ditunjukkan oleh anak pra sekolah adalah perasaan cemas karena perpisahan selama hospitalisasi, sehingga reaksi yang ditunjukkan yaitu menolak makan, sering bertanya, menangis walaupun secara perlahan dan tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan. Perawatan di rumah sakit membuat anak kehilangan kkontrol terhadap dirinya serta mengharuskan adanya pembatasan aktivitas anak sehingga anak merasa kehilangan kekuatan diri (Supartini, 2004, p.191).

Beberapa penyebab reaksi hospitalisasi ini dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktr dari petugas (perawat, dokter dan tenaga kesehatan lainnya), lingkungan bbaru maupun keluarga yang mendampingi selama perawatan (Nursalam, 2005, p.27). Peran perawat disini sangat penting dalam meminimalkan respon hospitalisasi pada anak, oleh karena itu dibutuhkan suatu pendekatan untuk dapat memahami kebutuhan anak, agar anak dapat berkembanng ke arah yang normal (Rufaidah & Agustin, 2012).

Pendekatan yang dapat dilakukan oleh perawat yaitu dengan menggunakan prinsip atraumatic care, yaitu pendekatan yang dilakukan dengan memberikan asuhan keperawatan tanpa menimbulkan trauma baik secara psikologis maupun fisik pada anak dan orang tua selama anak mendapatkan perawatan di rumah sakit. Atraumatic care yang dapat dilakukan perawat dengan menggunakan beberapa prinsip yaitu mencegah atau meminimalkan perpisahan antara orang tua dan anak selama di rumah sakit, meningkatkan kemampuan orang tua dan anak selama di rumah sakit, mencegah atau mengurangi cedera atau nyeri dan memodifikasi lingkungan rumah sakit (Supartini, 2004, p.11).

Menurut Rufaidah dan Agustin (2012) peran perawat dalam meminimalkan respon hospitalisasi pada anak juga dapat dilakukan dengan pendekatan pada anak seperti memberikan penjelasan dengan bahasa dan kata sederhana tentang lingkungan asing atau rumah sakit, dan pendekatan kepada orang dapat dilakukan dengan melibatkan orang tua dalam menjelaskan alasan anak harus menjalani perawatan di rumah sakit, serta pendekatan dalam memodifikasi lingkungan juga dapat dilakukan oleh perawat seperti ruang anak dibuat dekorasi dindingnya memakai poster/ gambar-gambar.

Download Askep Lengkapnya

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "HUBUNGAN ATRAUMATIC CARE DENGAN RESPON HOSPITALISASI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH TAHUN 2018"

Posting Komentar